JAKARTA, - Satu orang kakek bernama Nuru Saali (78) di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) tewas saat dipergoki membawa limbah nikel di area tambang.

Laki laki lanjut usia (lansia) itu dilaporkan tewas karena diduga telah dianiaya oleh 3 orang polisi dan 2 sekuriti dari PT Huady Nikel Alloy di Papanloe, Kecamatano Pakjukukan, Kabupaten Bantaeng.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Komang Suartana Mengemukakan, bahwa saat ini Propam Polda Sulsel tengah mengecek 3 oknum polisi yang memergoki korban ini hingga tewas. Sementara dua sekuriti dari perusahaan itu juga sementara ditahan di Polres Bantaeng.

"Benar saat ini, ada tiga anggota yang diperiksa oleh Propam. Dan dua dari Satpam diperiksa juga oleh Satreskrim Polres Bantaeng," ungkap Komang saat dimintai konfirmasi, Jumat 20 Mei 2022.

Komang Memaparkan, sejarah itu bermula saat korban masuk ke area perusahaan itu bersama rekannya Mujahid (51) utk membawa limbah nikel.

Saat sedang membawa limbah itu, tiba-tiba mereka dipergoki tiga oknum polisi ini dan petugas keamanan perusahaan. Disitu sontak korban kaget dan lari bersama rekannya tapi malah terjatuh dan wafat di tempat.

"Jadi mereka dipergoki ambil limbah nikel kategori slag di perusahaan itu. Korban yang sudah berusia ini setelah itu coba lari dan hasilnya jatuh. Setelah di teliti nyatanya sudah wafat dunia," beber Komang.

Tidak cuma mengecek 3 oknum polisi itu, Komang juga menyebutkan bila pihaknya telah menyita sebanyak barang Fakta. Hanya saja, Komang belum mau membeberkan barang fakta apa saja yang dimaksud.

Jikalau barang kenyataan ada yang disita," Jelasnya.

Hingga kini, tiga anggota polisi dan dua satpam tambang itu masih menjalani Sensor. Sensor itu dilakukan utk mengungkap tentu penyebab kematian kakek Nuru.

"Masih didalami. Kelak hasil sensor baru kita beberkan lagi," tegas Kombes Komang.

Post a Comment